Kain Tapis merupakan salah satu jenis
kerajinan tradisional masyarakat Lampung dalam menyelaraskan kehidupannya
baik terhadap lingkungannya maupun Sang Pencipta Alam Semesta. Oleh sebab itu,
munculnya kain tapis ini ditempuh melalui tahap-tahap waktu yang mengarah
kepada kesempurnaan teknik tenun, maupun cara-cara memberikan ragam hias yang
sesuai dengan perkembangan kebudayaan masyarakat.
Daftar isi
- 1 Suku bangsa
Lampung
- 2 Pengertian tapis
Lampung
- 3 Sejarah kain tapis
Lampung
- 4 Jenis tapis
Lampung menurut asal pemakainya
- 4.1 Tapis Lampung
dari Pesisir
- 4.2 Tapis lampung
dari Pubian Telu Suku
- 4.3 Tapis Lampung
dari Sungkai Way Kanan
- 4.4 Tapis Lampung
dari Tulang Bawang Mego Pak
- 4.5 Tapis Lampung
dari Abung Siwo Mego
- 5 Jenis Tapis
Lampung menurut pemakai
- 6 Bahan dan
peralatan tenun tapis
- 7 Pranala luar
- 8 Lihat pula
Suku bangsa Lampung
Masyarakat
Lampung asli
memiliki struktur adat yang tersendiri. Bentuk masyarakat hukum adat tersebut
berbeda antara kelompok masyarakat satu dengan yang lainnya. Secara umum dapat
dibedakan dalam dua kelompok besar yaitu masyarakat adat Saibatin dan masyarakat adat Pepadun
Suku bangsa
Lampung yang beradat Saibatin (Pesisir) terdiri dari :
- Kepaksian Sekala Brak
- Keratuan Melinting
- Keratuan Balau
- Keratuan Darah Putih
- Keratuan Semaka
- Keratuan Komering
- Cikoneng Pak Pekon
Suku bangsa
Lampung yang beradat Pepadun (Pedalaman) dapat digolongkan menjadi :
- Abung Siwo Mego (Abung Sembilan
Marga)
- Mego Pak Tulang Bawang (Tulang
Bawang Empat Marga)
- Pubian Telu Suku (Pubian Tiga
Suku)
- Buay Lima Way Kanan (Way Kanan
Lima Kebuayan)
- Sungkay Bunga Mayang
Berdasarkan
pembagian penduduk yang serba mendua ini maka Lampung dikenal sebagai Propinsi
Sang Bumi Ruwa Jurai yang dapat diartikan "Bumi Yang Dua Dalam
Kesatuan."
Di daerah Lampung dikenal berbagai peralatan dan
perlengkapan adat yang melambangkan status seseorang yang ditandai dengan
pemilikan sebuah kain adat yaitu Kain Tapis Lampung.
Pengertian tapis Lampung
Kain tapis
untuk pria, berwarna merah-hitam
Kain tapis
adalah pakaian wanita suku Lampung yang berbentuk kain sarung terbuat dari tenun benang kapas dengan motif atau hiasan bahan sugi,
benang perak atau benang emas dengan sistem sulam (Lampung; "Cucuk").
Dengan
demikian yang dimaksud dengan Tapis Lampung adalah hasil tenun benang kapas dengan motif, benang perak atau
benang emas dan menjadi pakaian khas suku Lampung. Jenis tenun ini biasanya
digunakan pada bagian pinggang ke bawah berbentuk sarung yang terbuat dari
benang kapas dengan motif seperti motif alam, flora dan fauna yang disulam dengan benang emas dan benang perak.
Tapis
Lampung termasuk kerajian tradisional karena peralatan yang digunakan dalam
membuat kain dasar dan motif-motif hiasnya masih sederhana dan dikerjakan oleh
pengerajin. Kerajinan ini dibuat oleh wanita, baik ibu rumah tangga maupun
gadis-gadis (muli-muli) yang pada mulanya untuk mengisi waktu senggang dengan
tujuan untuk memenuhi tuntutan adat istiadat yang dianggap sakral. Kain Tapis
saat ini diproduksi oleh pengrajin dengan ragam hias yang bermacam-macam sebagai
barang komoditi yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
Sejarah kain tapis Lampung
Kain tapis
merupakan salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat Lampung dalam menyelaraskan kehidupannya
baik terhadap lingkungannya maupun Sang Pencipta Alam Semesta. Karena itu
munculnya kain Tapis ini ditempuh melalui tahap-tahap waktu yang mengarah
kepada kesempurnaan teknik tenunnya, maupun cara-cara memberikan ragam hias
yang sesuai dengan perkembangan kebudayaan masyarakat.
Menurut Van der Hoop disebutkan bahwa orang Lampung telah menenun kain brokat yang disebut nampan (tampan) dan kain pelepai sejak abad ke-2 Sebelum
Masehi. Motif kain ini ialah kait dan kunci (key and rhomboid shape),
pohon hayat, dan bangunan yang berisikan roh manusia yang telah meninggal. Juga
terdapat motif binatang, matahari, bulan serta bunga melati. Dikenal juga tenun kain tapis yang
bertingkat, disulam dengan benang sutera putih yang disebut Kain Tapis Inuh.
Hiasan-hiasan
yang terdapat pada kain tenun Lampung juga memiliki unsur-unsur
yang sama dengan ragam hias di daerah lain. Hal ini terlihat dari unsur-unsur
pengaruh taradisi Neolitikum yang memang banyak ditemukan di Indonesia.
Masuknya
agama Islam di Lampung, ternyata juga memperkaya perkembangan kerajinan tapis.
Walaupun unsur baru tersebut telah berpengaruh, unsur lama tetap dipertahankan.
Adanya
komunikasi dan lalu lintas antar kepulauan
Indonesia sangat
memungkinkan penduduknya mengembangkan suatu jaringan maritim. Dunia
kemaritiman atau disebut dengan zaman bahari sudah mulai berkembang sejak zaman
kerajaan Hindu Indonesia dan mencapai kejayaan pada masa
pertumbuhan dan perkembangan kerajaan-kerajaan islam antara tahun 1500 - 1700 .
Jenis tapis Lampung menurut asal pemakainya
Beberapa
jenis kain tapis yang umum digunakan masyarakat Lampung Pepadun dan Lampung
Saibatin adalah :
Tapis Lampung dari Pesisir
- Tapis Inuh
- Tapis Cucuk Andak
- Tapis Semaka
- Tapis Kuning
- Tapis Cukkil
- Tapis Jinggu
- Tapis Paksi Pak
Tapis lampung dari Pubian Telu Suku
- Tapis Jung Sarat
- Tapis Balak
- Tapis Laut Linau
- Tapis Raja Medal
- Tapis Pucuk Rebung
- Tapis Cucuk Handak
- Tapis Tuho
- Tapis Sasap
- Tapis Lawok Silung
- Tapis Lawok Handak
Tapis Lampung dari Sungkai Way Kanan
- Tapis Jung Sarat
- Tapis Balak
- Tapis Pucuk Rebung
- Tapis Halom/Gabo
- Tapis Kaca
- Tapis Kuning
- Tapis Lawok Halom
- Tapis Tuha
- Tapis Raja Medal
- Tapis Lawok Silung
Tapis Lampung dari Tulang Bawang Mego Pak
- Tapis Dewosano
- Tapis Limar Sekebar
- Tapis Ratu Tulang Bawang
- Tapis Bintang Perak
- Tapis Limar Tunggal
- Tapis Sasab
- Tapis Kilap Turki
- Tapis Jung Sarat
- Tapis Kaco Mato di Lem
- Tapis Kibang
- Tapis Cukkil
- Tapis Cucuk Sutero
Tapis Lampung dari Abung Siwo Mego
- Tapis Rajo Tunggal
- Tapis Lawet Andak
- Tapis Lawet Silung
- Tapis Lawet Linau
- Tapis Jung Sarat
- Tapis Raja Medal
- Tapis Nyelem di Laut Timbul di
Gunung
- Tapis Cucuk Andak
- Tapis Balak
- Tapis Pucuk Rebung
- Tapis Cucuk Semako
- Tapis Tuho
- Tapis Cucuk Agheng
- Tapis Gajah Mekhem
- Tapis Sasap
- Tapis Kuning
- Tapis Kaco
- Tapis Serdadu Baris
Jenis Tapis Lampung menurut pemakai
Tapis Jung
Sarat
Dipakai oleh
pengantin wanita pada upacara perkawinan adat. Dapat juga dipakai oleh kelompok
isteri kerabat yang lebih tua yang menghadiri upacara mengambil gelar,
pengantin serta muli cangget (gadis penari) pada upacara adat. Tapis Raja
Tunggal
Dipakai oleh
isteri kerabat paling tua (tuho penyimbang) pada upacara perkawinan adat, pengambilan
gelar pangeran dan sutan.
Di daerah
Abung Lampung Utara dipakai oleh gadis-gadis dalam menghadiri upacara adat.
Tapis Raja
Medal
Dipakai oleh
kelompok isteri kerabat paling tua (tuho penyimbang) pada upacara adat
seperti : mengawinkan anak, pengambilan gelar pangeran dan sutan.
Di daerah Abung Lampung Utara tapis ini digunakan oleh pengantin
wanita pada upacara perkawinan adat.
Tapis Laut
Andak
Dipakai oleh
muli cangget (gadis penari) pada acara adat cangget. Dipakai juga oleh Anak
Benulung (isteri adik) sebagai pengiring pada upacara pengambilan gelar sutan
serta dipakai juga oleh menantu perempuan pada acara pengambilan gelar sutan.
Tapis Balak
Dipakai oleh
kelompok adik perempuan dan kelompok isteri anak seorang yang sedang mengambil
gelar pangeran pada upacara pengambilan gelar atau pada upacara mengawinkan
anak. Tapis ini dapat juga dipakai oleh muli cangget (gadis penari) pada
upacara adat.
Tapis Silung
Dipakai oleh
kelompok orang tua yang tergolong kerabat dekat pada upacara adat seperti
mengawinkan anak, pengambilan gelar, khitanan dan lain-lain. Dapat juga dipakai
pada saat pengarakan pengantin.
Tapis Laut
Linau
Dipakai oleh
kerabat isteri yang tergolong kerabat jauh dalam menghadiri upacara adat.
Dipakai juga oleh para gadis pengiring pengantin pada upacara turun mandi
pengantin dan mengambil gelar pangeran serta dikenakan pula oleh gadis penari
(muli cangget). Tapis Pucuk Rebung
Tapis ini
dipakai oleh kelompok ibu-ibu/para isteri untuk menghadiri upacara adat.
Di daerah
Menggala tapis ini disebut juga tapis balak, dipakai oleh wanita pada saat
menghadiri upacara adat.
Tapis Cucuk
Andak
Dipakai oleh
kelompok isteri keluarga penyimbang (kepala adat/suku) yang sudah bergelar
sutan dalam menghadiri upacara perkawinan, pengambilan gelar adat.
Di daerah
Abung Lampung
Utara tapis ini
dipakai oleh ibu-ibu pengiring pengantin pada upacara adat perkawinan. Tapis
Limar Sekebar
Tapis ini
dipakai oleh kelompok isteri dalam menghadiri pesta adat serta dipakai juga
oleh gadis pengiring pengantin dalam upacara adat.
Tapis Cucuk
Pinggir
Dipakai oleh
kelompok isteri dalam menghadiri pesta adat dan dipakai juga oleh gadis
pengiring pengantin pada upacara perkawinan adat.
Tapis Tuho
Tapis ini
dipakai oleh seorang isteri yang suaminya sedang mengambil gelar sutan. Dipakai
juga oleh kelompok orang tua (mepahao) yang sedang mengambil gelar sutan serta
dipakai pula oleh isteri sutan dalam menghadiri upacara pengambilan gelar kerabatnya
yang dekat.
Tapis
Agheng/Areng
Dipakai oleh
kelompok isteri yang sudah mendapat gelar sutan (suaminya) pada upacara
pengarakan naik pepadun/pengambilan gelar dan dipakai pula oleh pengantin
sebagai pakaian sehari-hari. Tapis Inuh
Kain tapis
ini umumnya dipakai pada saat menghadiri upacara-upacara adat. Tapis ini
berasal dari daerah Krui, Lampung Barat.
Tapis
Dewosano
Di daerah
Menggala dan Kota Bumi, kain tapis ini dipakai oleh pengantin wanita pada saat
menghadiri upacara adat.
Tapis Kaca
Tapis ini
dipakai oleh wanita-wanita dalam menghadiri upacara adat. Bisa juga dipakai
oleh wanita pengiring pengantin pada upacara adat. Tapis ini di daerah
Pardasuka Lampung Selatan dipakai oleh laki-laki pada saat upacara adat.
Tapis
Bintang
Tapis
Bintang ini dipakai oleh pengantin wanita pada saat upacara adat.
Tapis Bidak
Cukkil
Model kain
Tapis ini dipakai oleh laki-laki pada saat menghadiri upacara-upacara adat.
Tapis
Bintang Perak
Tapis ini
dapat dipakai pada upacara-upacara adat dan berasal dari daerah Menggala,
Lampung Utara.
Bahan dan peralatan tenun tapis
Bahan dasar
Kain tapis
Lampung yang merupakan kerajinan tenun tradisional masyarakat Lampung ini dibuat dari benang katun dan
benang emas. Benang katun adalah benang yang berasal dari bahan kapas dan digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan
kain tapis, sedangkan benang emas dipakai untuk membuat ragam hias
pada tapis dengan sistem sulam.
Pada tahun 1950, para pengrajin tapis masih menggunakan bahan hasil
pengolahan sendiri, khususnya untuk bahan tenun. Proses pengolahannya
menggunakan sistem ikat, sedangkan penggunaan benang emas telah dikenal sejak
lama.
Bahan-bahan
baku itu antara lain :
- Khambak/kapas digunakan untuk
membuat benang.
- Kepompong ulat sutera untuk
membuat benang sutera.
- Pantis/lilin sarang lebah untuk
meregangkan benang.
- Akar serai wangi untuk pengawet
benang.
- Daun sirih untuk membuat warna kain tidak
luntur.
- Buah pinang muda, daun pacar,
kulit kayu kejal untuk pewarna merah.
- Kulit kayu salam, kulit kayu
rambutan untuk pewarna hitam.
- Kulit kayu mahoni atau kalit kayu durian untuk
pewarna coklat.
- Buah deduku atau daun talom
untuk pewarna biru.
- Kunyit dan kapur sirih untuk pewarna kuning.
Pada saat
ini bahan-bahan tersebut di atas sudah jarang digunakan lagi, oleh karena
pengganti bahan-bahan di atas tersebut sudah banyak diperdagangkan di pasaran.
Peralatan tenun kain tapis
Proses
pembuatan tenun kain tapis menggunakn peralatan-peralatan sebagai berikut :
- Sesang yaitu alat untuk
menyusun benang sebelum dipasang pada alat tenun.
- Mattakh yaitu alat untuk
menenun kain tapis yang terdiri dari bagian alat-alat :
- Terikan (alat menggulung
benang)
- Cacap (alat untuk meletakkan
alat-alat mettakh)
- Belida (alat untuk merapatkan
benang)
- Kusuran (alat untuk menyusun
benang dan memisahkan benang)
- Apik (alat untuk menahan
rentangan benang dan menggulung hasil tenunan)
- Guyun (alat untuk mengatur
benang)
- Ijan atau Peneken (tunjangan
kaki penenun)
- Sekeli (alat untuk tempat
gulungan benang pakan, yaitu benang yang dimasukkan melintang)
- Terupong/Teropong (alat untuk
memasukkan benang pakan ke tenunan)
- Amben (alat penahan punggung
penenun)
- Tekang yaitu alat untuk
merentangkan kain pada saat menyulam benang emas.
No comments:
Post a Comment